Thursday, March 26, 2015

Kerugian Indonesia Bila Natuna Di Ambil China

Presiden Joko Widodo, dalam lawatannya ke Jepang, menegaskan sikap Indonesia di konflik Laut China Selatan. Presiden meminta Pemerintah China berhati-hati dalam mematok batas wilayah yg memasukkan Kepulauan Natuna juga sebagai sektor wilayah kekuasaannya.

Pengamat Energi, Marwan Batubara, memberi dukungan sikap pemerintah ini. Tuturnya, pemerintah mesti meminimalisir potensi wilayah sumber daya alam Indonesia supaya tak kembali diklaim negeri lain.

Beliau mencontohkan kasus blok Ambalat. Wilayah yg dinamakan tajir dapat ketajiran alam minyak & gas alam ini jadi rebutan antara Indonesia dgn Malaysia.

"Seharusnya pemerintah mesti dapat mempertahankan Blok Natuna dari klaim negeri manapun. Jangan Sampai hingga yg berjalan terhadap kasus Blok Ambalat, di mana pemerintah lambat dalam gugatan internasional & kita pun tak siap sehingga diambil oleh Malaysia," ujarnya diwaktu dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (24/3).

Ia menambahkan, telah mestinya pemerintah mengantisipasi pencaplokan wilayah perairan Natuna sedini bisa saja. Dikarenakan, kalau tak dipertahankan sehingga Indonesia dapat kehilangan cadangan migas yg amat sangat gede.

"Nantinya Indonesia bukan cuma rugi soal cadangan migas saja namun pun potensi laut, potensi perikanan, hasil laut & hasil yang lain," terang dirinya. produk tabita

No comments:

Post a Comment